KampusKesehatan - Jenis
pemeriksaan untuk penegakan diagnosis penyakit malaria ada beberapa, namun
hingga saat ini metode yang masih dianggap sebagai standar emas (gold standart)
adalah menemukan parasit Plasmodium dalam darah. Beberapa jenis metode
pemeriksaan parasit Plasmodium ini diantaranya :
1. Pemeriksaan mikroskopis.
Pemeriksaan
mikroskopis ini dilakukan untuk menemukan parasit Plasmodium secara visual
dengan melakukan identifikasi langsung pada sediaan darah penderita.
Pemeriksaan mikroskopis ini sangat bergantung pada keahlian pranata
laboratorium (analis kesehatan) yang melakukan identifikasi. Teknik pemeriksaan
inilah yang masih menjadi standar emas dalam penegakan diagnosis penyakit
malaria.
Termasuk di
dalam jenis pemeriksaan mikroskopis ini adalah pemeriksaan QBC (Quantitative
Buffy Coat). Pada pemeriksaan QBC dilakukan pewarnaan fluorescensi dengan
Acridine Orange yang memberikan warna spesifik terhadap eritrosit yang
terinfeksi oleh parasit Plasmodium. Plasmodium akan mengikat zat warna Acridine
Orange sehingga dapat dibedakan dengan sel lain yang tidak terinfeksi.
Kelemahan teknik ini adalah tidak dapat membedakan spesies dan tidak dapat
melakukan hitung jumlah parasit. Selain itu juga reagensia yang digunakan
relatif mahal dibandingkan pewarna Giemsa yang sering kita gunakan sehari-hari
untuk pewarnaan rutin sediaan malaria.
2. Pemeriksaan immunoserologis.
Pemeriksaan
secara immunoserologis dapat dilakukan dengan melakukan deteksi antigen maupun
antibodi dari Plasmodium pada darah penderita.
- Deteksi antigen spesifik.
Teknik ini
menggunakan prinsip pendeteksian antibodi spesifik dari parasit Plasmodium yang
ada dalam eritrosit. Beberapa teknik yang dapat dipilih diantaranya adalah :
– Radio
immunoassay
– Enzym
immunoassay
– Immuno
cromatography
Penemuan adanya
antigen pada teknik ini memberikan gambaran pada saat dilakukan pemeriksaan
diyakini parasit masih ada dalam tubuh penderita. Kelemahan dari teknik
tersebut adalah tidak dapat memberikan gambaran derajat parasitemia.
- Deteksi antibodi.
Teknik deteksi
antibodi ini tidak dapat memberikan gambaran bahwa infeksi sedang berlangsung.
Bisa saja antibodi yang terdeteksi merupakan bentukan reaksi immunologi dari
infeksi di masa lalu. Beberapa teknik deteksi antibodi ini antara lain :
– Indirect
Immunofluoresense Test (IFAT)
– Latex Agglutination Test
– Avidin Biotin
Peroxidase Complex Elisa
3. Sidik DNA.
Teknik ini
bertujuan untuk mengidentifikasi rangkaian DNA dari tersangka penderita.
Apabila ditemukan rangkaian DNA yang sama dengan rangkaian DNA parasit
Plasmodium maka dapat dipastikan keberadaan Plasmodium. Kelemahan teknik ini
jelas pada pembiayaan yang mahal dan belum semua laboratorium bisa melakukan
pemeriksaan ini.
Dipublikasi untuk bahan kuliah ANALIS KESEHATAN
sumber : http://didik.dosen.unimus.ac.id/2011/11/15/pemeriksaan-laboratorium-malaria/
0 Response to "Macam Metode Pemeriksaan Malaria"
Posting Komentar