Eritrosit /Red
Blood Cell (RBC)
•Struktur
Eritrosit
Eritrosit
mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 μm dan tidak
berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena
dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa Hemoglobin.(Ira P , 2012)
•Fungsi utama
dari eritrosit,adalah mengangkut hemoglobin, dan seterusnya mengangkut oksigen
dari paru-paru ke jaringan.
•Eritrosit juga
berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah merah mengalami proses
lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin di dalam sel darah merah akan
melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan membran sel
patogen, serta membunuhnya. (Maria K, 2009)
•Pembentukan
Eritrosit
Eritrosit
dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulan dada, tulang
selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama
tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan
hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari
tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah. (Ira P, 2012). Sel
darah merah yang sedang berkembang dalam sumsum (eritroblas) memiliki
nukleus(inti); inti memadat seiring Maturasi, dikeluarkan sebelum sel darah
merah lepas kedalam sirkulasi. (Atul mehta & Victor Hoffbrand, 2006)
•Masa Hidup
Eritrosit
Masa hidup
eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati
dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu
pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin
dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit
baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak.
Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.(Ira P,
2012).
Prinsip Kerja :
Pengenceran
darah dengan larutan HAYEM menyebabkan lisis sel leukosit dan trombosit
sehingga memudahkan perhitungan jumlah sel eritrosit. Darah diencerkan 200X dan
sel eritrosit dihitung pada 5 bidang sedang di tengah pada kamar hitung
Improved Neubauer.
Alat :
1. Hemositometer
Lengkap , terdiri dari :
- Kamar Hitung IN dan Deck glass
- Selang Penghisap
- Larutan Hayem
- Darah vena + anti koagulan EDTA
Prosedur Kerja :
a. Mengisi Pipet
Eritrosit
1. Hisap darah
sampai tanda 0,5; bersihkan bagian luar pipet.
2. Dengan pipet
yang sama hisaplah larutan Hayem sampai tanda 101. Hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara.
3. Lepaskan
karet penghisap lalu tutup kedua Ujung pipet dengan kedua ujung jari.
4. Kocoklah
selama 15-30 detik (±80 KALI).
5. Jika tidak
segera dihitung letakkan pipet dalam posisi
horizontal.
b. Mengisi Kamar
Hitung
1.Kamar Hitung
dan Deck Glass dalam keadaan bersih.
2.Letakkan kamar hitung dalam keadaan
horizontal lalu basahi kedua tanggulnya dengan air. Letakkan deck glass
diatasnya sampai menempel.
3.Kocok pipet tadi, jangan sampai ada cairan yang tumpah.
4.Buang 3-4 tetes pertama lalu tetes berikutnya
dimasukkan dalam kamar hitung.
5.Masukkan dalam kamar hitung dengan cara
menyentuhkan ujung pipet dengan sudut 30° pada permukaan kamar hitung. Maka
dengan sendirinya kamar hitung akan terisi cairan.
6.Biarkan kamar hitung selama 2-3 menit, jika
tidak segera dihitung simpan kamar hitung dalam cawan petri yang diberi kapas
basah.
c. Menghitung
Jumlah Eritrosit
1.Letakkan kamar
hitung pada meja mikroskop kemudian gunakan lensa objektif 40X, amati
penyebaran sel yang merata lalu hitung jumlah eritrosit pada 5 bidang sedang
ditengah.
SKEMA KERJA :
1. Dipipet darah
hingga skala 0,5
2. Dipipet
Larutan Hayem sampai tanda 101
3. Dilepas Karet
Penghisap dan dihomogenkan
(jangan Lupa
dibuang 3-4 tetes cairan sebelum dimasukkan kedalam Kamar Hitung)
4. Cairan yang
telah homogen dimasukkan kedalam kamar Hitung Improved Neubauer
5. Diamati
Penyebaran Eritrosit dengan Lensa Objektif 10x dan dihitung Jumlah ertrosit
pada Lensa objektif 40x.
Penampakan
Eritrosit Dibawah Mikroskop
•PERHITUNGAN
1.Faktor
pengenceran darah 200x
2.Volume satu
bidang ditengah = 1/5 x 1/5×1/10 =1/250
3.Misalkan didapatkan
N sel pada bidang sedang ditengah jadi jumlah sel eritrosit per μl darah
= N x 5x 1/250x
1/200
= N x 5/50000
= N x 1/10000
= N x 10000
NILAI NORMAL :
•Laki –
laki : 4,5-5,5 (juta sel/μl darah)
•Perempuan : 4,0-5,0 (juta sel/μl darah)
•Bayi (matur,
darah tali pusat) : 4,0-6,0
(juta sel/μl darah)
•Bayi 3
bulan : 3,2-4,8 (juta sel/μl darah)
•Anak-anak 1
tahun :3,6-5,2 (juta sel/μl darah)
•Anak-anak 3-6
tahun :
4,1-5,5 (juta sel/μl darah)
•Anak-Anak 10-12
tahun : 4,0-5,4
(juta sel/μl darah)
DAFTAR PUSTAKA
•Pangesti, Ira.
2012. Eritrosit. Jakarta : Penerbit UniMus.
•Komariah,
Maria. 2009. Metabolisme Eritrosit. Bandung : Universitas Padjajaran
•Mehta, Atul.
2006. At Glance Hematologi edisi Kedua.
•Muslim, Azhari,
dkk. 2006. Buku Penuntun Praktikum Hematologi. Tanjung Karang : Poltekkes.
sumber : https://ayamgorengmicho.wordpress.com
0 Response to "PEMERIKSAAN JUMLAH ERITROSIT METODE HAYEM"
Posting Komentar