Hemoglobin
janin (Hemoglobin F atau HbF) merupakan komponen hemoglobin utama dalam aliran
darah janin. Setelah lahir, ia akan menurun dengan cepat dan segera setelah itu
diganti dengan hemoglobin dewasa (hemoglobin A).
Selama
perkembangan janin, hemoglobin janin menyusun sekitar 90 persen dari total
hemoglobin. Pada saat lahir, darah bayi terdiri dari sekitar 70% hemoglobin
janin. Hemoglobin janin lalu dengan cepat menurun menjadi 2% atau kurang
setelah tahun kedua sampai keempat dan hanya sekitar 0,5% atau kurang yang
ditemukan pada saat dewasa. Jika HbF tetap menunjukkan peningkatan setelah bayi
berusia 6 bulan, harus dipertimbangkan terjadinya hemoglobinopati seperti yang
terjadi pada talasemia minor ataupun mayor.
Masalah Klinis
Hemoglobin
adalah pigmen pembawa oksigen yang ditemukan dalam sel darah merah. Ini adalah
molekul besar yang dibuat di sumsum tulang dari dua komponen, yaitu heme dan
globin. Hemoglobin dihasilkan oleh gen yang mengontrol ekspresi dari protein
hemoglobin . Cacat gen ini dapat menghasilkan hemoglobin abnormal dan anemia,
yang disebut kondisi "hemoglobinopathy".
Ada dua
kategori hemoglobinopathy. Pertama, rantai globin yang abnormal menimbulkan
molekul hemoglobin abnormal. Contohnya adalah anemia sel sabit, dan anemia
hemolitik kronis. Kedua, rantai hemoglobin normal diproduksi tetapi dalam
jumlah yang abnormal. Gangguan dalam kategori ini yang disebut thalassemia,
yang dibagi menurut jenis rantai asam amino yang dipengaruhi (alfa atau beta),
dan apakah ada satu gen cacat (Thalassemia minor) atau dua gen cacat
(Thalassemia mayor).
Masalah
klinis lain yang ditandai dengan peningkatn kadar HbF adalah anemia aplastik
didapat (akibat obat, toksin, dll), hipertiroidisme, leukemia akut atau kronis,
terutama leukemia mieloid juvenil, mieloma multipel, penyakit hemoglobin H.
Prosedur
Kumpulkan 7
– 10 ml darah vena dalam tabung berturup lembayung (EDTA) atau hijau (heparin).
Tabung jangan dikocok. Tidak ada pembatasan asupan makanan dan minuman.
Untuk
pengukuran HbF sering digunakan cara denaturasi alkali dari Singer atu
modifikasinya. Modifikasi yang paling sederhana adalah modifikasi dari Molden.
Cara lain adalah dengan acid elution dari Kleihauer, radial immunodiffusion
assay (RIA) dari Mancini, atau dengan elektroforesis pada cellulose acetate.
Pada
tulisan ini akan diterangkan penentuan kadar HbF dengan denaturasi alkali dari
Singer. Dasar pengujian ini adalah bahwa hemoglobin fetal lebih tahan terhadap
denaturasi dengan alkali kuat daripada hemoglobin lain.
Mula-mula
dilakukan pencucian terhadap eritrosit penderita dengan larutan saline. Sampel
darah yang diperoleh dipusingkan selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm lalu
plasmanya dibuang hingga hanya tersisa eritrosit. Tambahkan beberapa ml NaCl
0,85% pada eritrosit, bolak-baliklah tabung dengan perlahan-lahan sampai
eritrosit terlarut sempurna. Pusingkan selama 5 menit dengan kecepatan 3000
rpm. Buang supernatan hingga hanya tersisa eritrosit. Ulangi pencucian hingga
3-4 kali.
Ambil 1 ml
(1000μl ) eritrosit yang telah dicuci larutkan dalam 1,4 ml aquadest, dikocok
kuat-kuat (vortex). Tambahkan 0,4 ml (400μl) Toluene, kocok lagi kuat-kuat
(vortex) kemudian pusingkan selama 15 menit dengan kecepatan 3.000 rpm.
Pisahkan lapisan toluene (atas) dan sumbatan protein (tengah) menggunakan pipet
pastur. Saring lapisan paling bawah yang berwarna merah jernih dengan kertas
Whartman No.1. Filtrat yang didapatkan adalah hemolisat, tampung dalam tabung
lain yang bersih.
Masukkan
1,6 ml KOH 0,08 N dalam tabung lalu inkubasi 20oC selama 5-10 menit. Tambahkan
0,1 ml (100μl) hemolisat, campur dan diamkan selama 60 detik. Tambahkan 3,4 ml
Ammonium sulfat setengah jenuh dan segera dicampur dengan cara membolak-balik
tabung sebanyak 6 kali. Saring larutan dengan kertas Whartman No. 44. Filtrat yang
diperoleh diukur intensitas warnanya (absorbans/OD) secara fotokolorimetri pada
λ 540 nm.
Selain itu
ukurlah juga kadar hemoglobin total. Ke dalam tabung, masukkan 5,0 ml aquadest
lalu tambahkan 0,02 ml (20µl) hemolisat. Campur baik-baik hingga homogen. Ukur
absorbans pada λ 540 nm.
Hitung
kadar HbF sebagai berikut :
Kadar HbF =
( absorbans filtrat : absorbans total ) x 0,203 x 100%
Nilai
Rujukan
ANAK : Bayi
baru lahir : 60-90%; 1-5 bulan : kurang dari 70%; 6-12 bulan : kurang dari 5%;
lebih dari 1 tahun : kurang dari 2%.
DEWASA :
0,4-0,8%
Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium :
- Hemolisis
sampel darah
- Spesimen
darh yang sudah disimpan melebihi 3 jam dapat memberikan temuan positif palsu.
- Transfusi
darah sebelum pengambilan sampel dapt mempengaruhi hasil pemeriksaan.
sumber : labkesehatan.blogspot.co.id
0 Response to "Hemoglobin Janin (HbF)"
Posting Komentar